SEKOLAH TINGGI JADI KORUP
SEKOLAH RENDAH JADI KORBAN
Oh Ibu dan Ayah
selamat pagi
Ku pergi sekolah
sampai kan nanti
Selamat belajar
nak penuh semangat
Rajinlah selalu
tentu kau dapat
Hormati gurumu
sayangi teman
Itulah tandanya
kau murid budiman
Ketika
saya menyanyikan kembali lagu tersebut, membawa saya kembali ke ingatan masa –
masa SD. Dimana lagu itu sangat indah untuk dilantunkan. Memiliki makna yang begitu dalam bait demi
bait. Tapi perlu kita simak tujuan diciptakannya lagu tersebut yakni “ agar kita dianjuran untuk belajar dengan penuh semangat
sehingga kita DAPAT .” Selain itu kita juga diajarkan “ untuk menghormati orang yang lebih tua ataupun orang
yang telah memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk hidup kita serta menyayangi
sesama.“ Jika kita telah melakukan kedua hal tersebut, maka
artinya kita telah menjadi seorang yang
bermoral.
Namun
perlu kita garis bawahi, arti DAPAT
yang terdapat pada salah satu kata dari lirik lagu tersebut. Sang pencipta lagu
menujukan agar si anak mampu meraih apa yang ia mau. Mampu menjadi apa yang ia
inginkan. Dan jika kita flashback ke masa – masa kecil tersebut, adakah
diantara kira yang bercita – cita ingin menjadi seorang koruptor?
Apakah
anda masih ingat, dibalik sampul coklat buku tulis kita semasa SD, kerap sekali
kita jumpai kata “ Tuntutlah Ilmu setinggi bintang di langit
.” dan banyak diantara
kita yang juga kini menjadi sukses karena filosofi tersebut. Namun tak sedikit
pula di Negara kita yang harus putus sekolah karena faktor ekonomi. Dan bahkan
banyak pula yang belum mencicipi dunia pendidikan sama sekali.
Sedikit
saya kutip mengenai dunia pendidikan yang pernah dilalui sang koruptor
terkenal, yang terjadi pada tahun 2010 silam. Gayus tambunan,
nama yang tak asing di telinga kita. Pria lulusan STAN ini memang sejak
menempuh bangku Sekolah Dasar selalu meraih peringkat pertama ataupun kedua di
kelas. Masuk ke sekolah Tinggi Akuntansi Negara adalah idaman para putra –
putri penerus bangsa yang telah tamat SMA dan sederajatnya. Namun saringan
untuk memasuki sekolah tinggi ikatan
dinas tersebut tidaklah mudah. Dan Gayus, adalah seorang yang beruntung dapat
menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Bahkan ia juga pun diterima di UI pada
saat itu. Ya dan kita ketahui, bahwa beliau memiliki otak yang cerdas. Ia mampu
menjadi “DAPAT” seperti lirik
lagu tersebut, ia mampu menjadi apa yang ia inginkan. Namun balik lagi ke akhir
lirik lagu yang saya nyanyikan tersebut, “itulah
tandanya kau murid budiman”. Apakah menjadi seorang koruptor yang
dilakukannya menunjukkan ia seorang budiman ? seorang yang berkelakuan bermoral
?
Begitu
juga dengan kasus Bank Century,
apakah mereka semua yang terlibat adalah mereka yang hanya mengeyah pendidikan
Sekolah Dasar ? atau hanya Sekolah Menengah Pertama ? tentu saja tidak. Mereka
sudah pasti orang – orang hebat yang memiliki gelar.
Dan kasus – kasus yang masih
terngiang ngiang di ingatan kita, seperti kasus Nazaruddin. Beliau
juga menempuh pendidikan di STIE Bisnis Indonesia, Jakarta. Dan Sang
Putri Indonesia 2001, Angelina Sondakh. Wanita yang
memiliki paras cantik serta berwawasan luas ini pun menjalani pendidikan
terakhirnya di Year 9 – 10 Presbyterian Ladies
College, Sydney, Australia, Year
11 Armidale Public High School, Armidale, Australia
dan Fakultas Ekonomi Pemasaran, Unika
Atmajaya Jakarta.
Banyak
diantara kita mampu merealisasikan makna kata “DAPAT” dari lagu tersebut. Namun tak mampu merealisasikan akhir
kalimat dari lagu tersebut “KAU MURID
BUDIMAN”.
Sedangkan
bagi mereka yang putus sekolah ataupun hanya bekerja sebagai wirausaha kerap
kali menjadi korban – korban dari tindakan tersebut. DPR ( Dewan Perwakilan
Rakyat), kata Dewan mengartikan bahwa mereka mewakili rakyat. Namun apa yang
terjadi ? yang mewakili rakyatlah yang membuat rakyat menderita. Memakan hak
rakyat untuk hidup bermewah – mewahan. “Hormati Gurumu sayangi teman”, yang mengartikan bahwa hormati mereka yang telah
membuat dan membesarkan anda menjadi seperti saat ini. Anda tidak akan menjadi orang hebat,
jika rakyat tidak memilih anda. Bukannya kita hidup bersaudara ? maka dari itu
sayangilah sesame ciptaan-Nya. Bukan hanya sayang di bibir, melainkan melihat
mereka juga bahagia. Mereka yang hanya tamatan sekolah rendahan saja, sering
kali menjadi korban. Bagaimana dengsn tujuan Negara, untuk mensejahterakan
rakyat. Sungguh miris sekali jika kita lihat mereka yang hidup melarat. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin
miskin.
Ketika
anda telah dapat menjadi seperti apa yang anda inginkan, maka janganlah pernah
lupa tanggung jawab anda menjadi seorang apa tersebut. Karena ketika anda lalai
sekejap dengan tanggung jawab anda, maka tak hanya duniawi yang menyidangi
anda. Namun akhirat siap menanti anda. Bukannya ketika masa – masa sekolah kita
selalu diajarkan untuk bertanggung jawab. Tanggung jawab menjadi seorang
pelajar, tanggung jawab menjadi mahasiswa, tanggung jawab dalam bersosialisasi
dan lain hal sebagainya. Ketika menjadi pelajar, bukannya anda selalu belajar
bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dan latihan dengan baik, agar
menjadi si bintang kelas atau dapat naik kelas. Ketika anda menjadi mahasiswa,
anda bertanggung jawab untuk meraih IP yang baik agar mendapat gelar seperti
yang kalian inginkan. Begitu juga ketika anda bersosialisasi, anda bertanggung
jawab ketika anda menghilangkan suatu barang milik teman anda. Namun kenapa
ketika anda telah menjadi orang hebat, anda melupakan tujuan – tujuan serta
tanggung jawab anda ? apakah anda tidak merasa bersalah ? anda telah menghilangkan
kebahagiaan rakyat – rakyat kecil, untuk para politikus yang terhormat :)