Minggu, 29 April 2012

manusia dan tanggung jawab


SEKOLAH TINGGI JADI KORUP
SEKOLAH RENDAH JADI KORBAN

Oh Ibu dan Ayah selamat pagi
Ku pergi sekolah sampai kan nanti
Selamat belajar nak penuh semangat
Rajinlah selalu tentu kau dapat
Hormati gurumu sayangi teman
Itulah tandanya kau murid budiman

          Ketika saya menyanyikan kembali lagu tersebut, membawa saya kembali ke ingatan masa – masa SD. Dimana lagu itu sangat indah untuk dilantunkan.  Memiliki makna yang begitu dalam bait demi bait. Tapi perlu kita simak tujuan diciptakannya lagu tersebut yakni “ agar kita dianjuran untuk belajar dengan penuh semangat sehingga kita DAPAT .” Selain itu kita juga diajarkan “ untuk menghormati orang yang lebih tua ataupun orang yang telah memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk hidup kita serta menyayangi sesama.“ Jika kita telah melakukan kedua hal tersebut, maka artinya kita telah menjadi seorang yang bermoral.

          Namun perlu kita garis bawahi, arti DAPAT yang terdapat pada salah satu kata dari lirik lagu tersebut. Sang pencipta lagu menujukan agar si anak mampu meraih apa yang ia mau. Mampu menjadi apa yang ia inginkan. Dan jika kita flashback ke masa – masa kecil tersebut, adakah diantara kira yang bercita – cita ingin menjadi seorang koruptor?

          Apakah anda masih ingat, dibalik sampul coklat buku tulis kita semasa SD, kerap sekali kita jumpai kata “ Tuntutlah Ilmu setinggi bintang di langit .” dan banyak diantara kita yang juga kini menjadi sukses karena filosofi tersebut. Namun tak sedikit pula di Negara kita yang harus putus sekolah karena faktor ekonomi. Dan bahkan banyak pula yang belum mencicipi dunia pendidikan sama sekali.

          Sedikit saya kutip mengenai dunia pendidikan yang pernah dilalui sang koruptor terkenal, yang terjadi pada tahun 2010 silam. Gayus tambunan, nama yang tak asing di telinga kita. Pria lulusan STAN ini memang sejak menempuh bangku Sekolah Dasar selalu meraih peringkat pertama ataupun kedua di kelas. Masuk ke sekolah Tinggi Akuntansi Negara adalah idaman para putra – putri penerus bangsa yang telah tamat SMA dan sederajatnya. Namun saringan untuk memasuki  sekolah tinggi ikatan dinas tersebut tidaklah mudah. Dan Gayus, adalah seorang yang beruntung dapat menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Bahkan ia juga pun diterima di UI pada saat itu. Ya dan kita ketahui, bahwa beliau memiliki otak yang cerdas. Ia mampu menjadi “DAPAT” seperti lirik lagu tersebut, ia mampu menjadi apa yang ia inginkan. Namun balik lagi ke akhir lirik lagu yang saya nyanyikan tersebut, “itulah tandanya kau murid budiman”. Apakah menjadi seorang koruptor yang dilakukannya menunjukkan ia seorang budiman ? seorang yang berkelakuan bermoral ?

          Begitu juga dengan kasus Bank Century, apakah mereka semua yang terlibat adalah mereka yang hanya mengeyah pendidikan Sekolah Dasar ? atau hanya Sekolah Menengah Pertama ? tentu saja tidak. Mereka sudah pasti orang – orang hebat yang memiliki gelar.

Dan kasus – kasus yang masih terngiang ngiang di ingatan kita, seperti kasus Nazaruddin. Beliau juga menempuh pendidikan di STIE Bisnis Indonesia, Jakarta. Dan Sang Putri Indonesia 2001, Angelina Sondakh. Wanita yang memiliki paras cantik serta berwawasan luas ini pun menjalani pendidikan terakhirnya di Year 9 – 10 Presbyterian Ladies College, Sydney, Australia, Year 11 Armidale Public High School, Armidale, Australia dan Fakultas Ekonomi Pemasaran, Unika Atmajaya Jakarta.
           
          Banyak diantara kita mampu merealisasikan makna kata “DAPAT” dari lagu tersebut. Namun tak mampu merealisasikan akhir kalimat dari lagu tersebut “KAU MURID BUDIMAN”.
          
          Sedangkan bagi mereka yang putus sekolah ataupun hanya bekerja sebagai wirausaha kerap kali menjadi korban – korban dari tindakan tersebut. DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat), kata Dewan mengartikan bahwa mereka mewakili rakyat. Namun apa yang terjadi ? yang mewakili rakyatlah yang membuat rakyat menderita. Memakan hak rakyat untuk hidup bermewah – mewahan.  “Hormati Gurumu sayangi teman”, yang mengartikan bahwa hormati mereka yang telah membuat dan membesarkan anda menjadi seperti saat  ini. Anda tidak akan menjadi orang hebat, jika rakyat tidak memilih anda. Bukannya kita hidup bersaudara ? maka dari itu sayangilah sesame ciptaan-Nya. Bukan hanya sayang di bibir, melainkan melihat mereka juga bahagia. Mereka yang hanya tamatan sekolah rendahan saja, sering kali menjadi korban. Bagaimana dengsn tujuan Negara, untuk mensejahterakan rakyat. Sungguh miris sekali jika kita lihat mereka yang hidup melarat. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
 
          Ketika anda telah dapat menjadi seperti apa yang anda inginkan, maka janganlah pernah lupa tanggung jawab anda menjadi seorang apa tersebut. Karena ketika anda lalai sekejap dengan tanggung jawab anda, maka tak hanya duniawi yang menyidangi anda. Namun akhirat siap menanti anda. Bukannya ketika masa – masa sekolah kita selalu diajarkan untuk bertanggung jawab. Tanggung jawab menjadi seorang pelajar, tanggung jawab menjadi mahasiswa, tanggung jawab dalam bersosialisasi dan lain hal sebagainya. Ketika menjadi pelajar, bukannya anda selalu belajar bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dan latihan dengan baik, agar menjadi si bintang kelas atau dapat naik kelas. Ketika anda menjadi mahasiswa, anda bertanggung jawab untuk meraih IP yang baik agar mendapat gelar seperti yang kalian inginkan. Begitu juga ketika anda bersosialisasi, anda bertanggung jawab ketika anda menghilangkan suatu barang milik teman anda. Namun kenapa ketika anda telah menjadi orang hebat, anda melupakan tujuan – tujuan serta tanggung jawab anda ? apakah anda tidak merasa bersalah ? anda telah menghilangkan kebahagiaan rakyat – rakyat kecil, untuk para politikus yang terhormat :)