ISLAM
ITU SUNGGUH INDAH
Berawal
ketika mendengar adzan maghrib di salah
satu stasiun televisi. Saat itu saya sendirian di rumah, dan dalam keheningan
saya membaca arti dari lafadz – lafadz suci tersebut di dalam hati. Sungguh
menyentuh di hati dan jiwa saya. Melihat gambar – gambar yang terpampang, wa syukurillah masih banyak diantara kita yang memeluk ajaran Nabi Muhammad SAW.
Semua
semakin terasa ketika hari jum’at siang, saya hendak pergi ke kampus. Dari
rumah hendak ke kampus, maka saya harus melewati masjid. Di jalan saya melihat
para kaum adam selesai menunaikan ibadah shalat jum’at. Diantaranya ada sopir
angkot (angkutan kota/ kendaraan umum), penjual es buah, tukang parkir dan ada
juga para bapak – bapak lanjut usia serta tak sedikit diantara mereka yang
menggunakan mobil mewah berhenti sesaat untuk melaksanakan perintah Allah
SWT. Karena kebetulan masjid di dekat
rumah saya ini terletak di pinggir jalan.
Subhanallah sekali, pemandangan indah ini mampu membuat
senyum manis terukir dari bibirku sambil melihat kearah jendela. Masih banyak
diantara pemeluk agama islam yang menyempatkan diri beribadah shalat jum’at
berjama’ah. Karena setahu saya tidak sedikit juga yang memilih shalat zuhur
sendiri, dikarenakan aktivitas yang padat. Sehingga butuh waktu untuk
istirahat. Namun disini, saya senang sekali melihat tukang parkir, penjual es
buah dan sopir angkot. Dengan pendapatan yang kita semua tahu, sudah pasti
sangat pas – pasan dengan kebutuhan hidup yang kian mahal, namun mereka memberi
waktu mereka untuk ke baitullah. Doa
dan harapan saya saat itu langsung keluar dengan sendirinya “ ya allah murahkanlah rezeqi mereka, yang
selalu senantiasa mengingat-Mu”. Tidak itu saja, di sebrang masjid
tersebut, terdapat rumah mewah. Milik seorang pengusaha kaya raya, orang –
orang di sekitar rumah saya sudah pasti mengenal beliau. Dan kebetulan putri
bungsu beliau, adalah kakak kelas saya di SMP. Dan saat itu dalam balutan
pakaian muslim berwarna putih dan sarung kotak – kotak berwarna biru tua serta
peci putih yang ia gunakan, kembali saya memanjatkan doa “ya rabb semoga masih banyak para pengusaha seperti beliau, yang dapat
meluangkan waktu melaksanakan perintah-Mu. Semoga rahmat-Mu selalu tercurah
untuknya”. Dan yang terakhir ini rasanya ingin membuat air mata saya
menetes, para kakek usia lanjut masih mampu berjalan ke baitullah walaupun
dengan menggunakan angkutan umum. Dua kakek yang mampu membuat mata saya tak
berpaling darinya.
Yang satu, seorang kakek yang saya taksir
berusia lebih dari 65 tahun. Dengan kacamata plus yang sangat tebal. Ia
memberhentikan sebuah angkot berwarna biru muda. Dengan langkah yang sangat
hati – hati dan sangat pelan, ia menaiki angkot tersebut. Dan yang satu lagi, seorang kakek berjalan dengan sebuah
tongkat. Secara fisikli, pria ini memiliki anggota tubuh yg lengkap. Namun kaki
kanannya nampak tak berfungsi. Sehingga harus dibantu dengan tongkat. Tetes air
mata mengalir begitu saja di pipi. Dalam satu kedipan yang lama, saya menarik
napas panjang dan memanjatkan sebuah doa “ya
allah berikanlah tempat terbaik-Mu kepada mereka. Dengan susah payah mereka
berjalan, untuk mendapat Ridho-Mu. Dan berikanlah mereka umur panjang agar
senantiasa selalu beribadah kepada-Mu”. Kembali saya membuka mata saya
dengan iringan sebuah senyuman. Yang saya pikirkan saat itu adalah dengan susah
payah mereka berjalan,masih ada usaha untuk melaksanakan perintah-Mu. Kemana mereka yang diberikan kesehatan
segar bugar? Apakah mereka terlelap dalam kenikmatan duniawi-Mu. Jika yang
tua sudah habis waktunya, kemanakah yang
muda? Bukankah kalian dilahirkan di dunia untuk meneruskannya.
Kembali
saya berpikir, bagaimana jika kesadaran
umat muslim terus berkurang terus dan terus. Bagaimana jika masjidku ini sepi
dari kunjungan umatnya? Resah kian membalut diriku, yang tak mampu menjawab
pertanyaan hati. Serta bagaimana jika kumandang adzan sudah tak lagi terdengar,
karena banyaknya diantara mereka yang
tak mampu untuk menyisihkan sedikit waktunya untuk Sang Khalik. Astaghfirullahal ‘adzim.. semoga itu
hanya kecemasan yang tak terjadi dan hanya permasalahan yang hanya ada di
pikiranku.
Islam itu Indah. Islam itu sungguh
indah. Islam itu mengajarkan saya banyak hal, tidak hanya saya, tetapi semua
umat muslim. Dan saya
harap semua muslim/ah menyadarinya. Islam mengajarkan kasih sayang. Islam
mengajarkan bagaimana namanya berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu. Islam
selalu memberi apa yang kita minta. Namun memberi dalam dua pilihan, memberi
apa yang kita mau secara berkah, atau sebaliknya. Dan kita tinggal memilih. Dan
islam pun mengajarkan kita untuk selalu mengingat-Nya di setiap waktu, untuk
selalu bersyukur, untuk selalu menyadari bahwa hidup di dunia ini cuman
sementara.
Tiap waktu kita diwajibkan untuk melaporkan
segala aktifitas kita kepada Sang pemilik dunia ini. Allah menyukai mereka yang
bangun pagi, karena banyak rezeqi yang diberikan-Nya. Karena seseorang tersebut
berusaha selama harian. Maka allah lapangkan rezeqi-Nya. Namun sebelum memulai
aktifitas, kita wajib bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk membuka
mata di hari berikutnya. Sebelum memulai aktifitas, alangkah baiknya kita
menunjukkan bentuk syukur kita (Shalat
Subuh). Agar kegiatan yang dilakukan
hari ini menjadi berkah. Ditengah terik matahari jam istirahat, kita kembali
mengadu kepada-Nya (Shalat Zuhur).
Dan ditengah penat menumpuk di sore hari, menjernihkan pikiran dengan beribadah
( Shalat Ashar), maka membuat pikiran
kembali menjadi fresh. Dan ketika semua pekerjaan hari ini selesai dengan lancar.
Maka tunjukkanlah rasa syukurmu pada-Nya (Shalat
Maghrib). Kembali di rumah, pikiran fresh dan siap untuk istirahat. Maka
katakanlah terima kasih kepada Sang Pencipta, yang selalu memberi Rahmat atas
langkah – langkah yang kita lalui selama seharian ini (Shalat Isya). Maka selamat beristirahat.
Jika
kita bandingkan, kita tahan mengerjakan tugas menumpuk selama berjam – jam.
Namun kita tidak sempat melaksanakan shalat yang cuman dalam hitungan menit.
Padahal milik-Nya lah segala di dunia ini. Kita diajarkan mengingat-Nya setiap
waktu.
ISLAM ITU SUNGGUH INDAH
BUKAN?
Syukron Katsiron ya rabbi, saya
terlahir dalam agama Islam dan dalam ajaran Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar