Kamis, 06 Maret 2014

INDUKTIF



INDUKTIF

Generalisasi
            Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh :
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi : Semua bintang sinetro berparas cantik.
            Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya. Karena contoh kesalahannya :Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

Hipotesis dan Teori
            Suatu hipotesis sifatnya spesifik dan prediktif, membahas tentang apa yang anda harapkan akan terjadi dalam penelitian anda. Sebagai contoh, sebuah penelitian untuk melihat hubungan antara kebiasaan belajar dan kecemasan mungkin memiliki hipotesis yang menyatakan, “kami memperkirakan bahwa siswa dengan kebiasaan belajar yang lebih baik tidak mengalami banyak kecemasan”. Jika sebuah studi membahas tentang eksplorasi alam, hipotesisnya harus selalu menjelaskan apa yang diharapkan terjadi selama eksperimen atau penelitian.
            Sebuah teori adalah prinsip mapan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari suatu pengetahuan. Sebuah teori muncul dari pengamatan dan pengujian berulang dengan menggabungkan fakta, hukum, prediksi, dan hipotesis yang diterima secara luas.
Perbedaan antara hipotesis dan teori adalah :
·         Suatu teori memprediksi peristiwa secara umum, sedangkan hipotesis membuat prediksi spesifik tentang bagian tertentu suatu keadaan.
·         Suatu teori telah diuji secara luas dan diterima secara umum, sedangkan hipotesis adalah dugaan spekulatif yang belum diuji.

Analogi
            Paragraf analogi adalah paragraf yang penalarannya dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Dalam membuat paragraf analogi ini kita diharuskan memikirkan 2 hal yang memiliki kesamaan. Proses berfikir ini ialah yang disebut proses berfikir induktif.
Contoh :
            Belajar dengan menggunakan buku dan kertas seperti pedang yang berkepala dua. Jika menggunakan kertas terlalu banyak dapat menyebabkan hutan gundul dan pemanasan global terjadi. Tapi apabila tidak menggunakan kertas dapat menyebabkan orang tidak dapat belajar dengan baik apalagi yang memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil keputusan seperti saat menggunakan pedang berkepala dua yang  bisa menyerang dua arah yang berlawanan.

Hubungan Kausal
            Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab akibat. Paragraf hubungan sebab akibat merupakan paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh:
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya pohon=pohon di utan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat satu dan akibat dua.
·         Sebab-akibat
Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab.
·         Akibat-sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa ini kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya. Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.

Induksi Dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Karangan ini berisi untaian atau enjelasan tentang suatu topic dengan tujuan member informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi untaian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparn proses.
Langkah menyusun eksposisi :
·         Menentukan topic/tema
·         Menetapkan tujuan
·         Mengumpulkan data dari berbagai sumber
·         Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
·         Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi


Sumber :
http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/03/pengertian-generalisasi/
http://blogteori.com/2013/11/perbedaan-antara-teori-dan-hipotesis.html
http://contohparagraf.blogspot.com/2013/08/contoh-paragraf-analogi.html
http://yulirahmawati93.blogspot.com/2013/01/hubungan-kausal.html
http://zainal-muttaqin.blogspot.com/2010/03/penalaran-induktif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar